Bagaimana Cara Orang Buta Belajar Pemrograman?
Kali ini saya akan mencoba menerjemahkan sebuah artikel hasil wawancara dari FossBoss yang mungkin menginspirasi.
Judul aslinya “Mengenal Ali Abdulghani, Seorang Programmer Tunanetra yang Bekerja di Bidang Open Source” (Meet Ali Abdulghani, a Blind Programmer Working in the field of Open Source).
Hallo Ali, ceritakan kami tentang dirimu, pendidikanmu, dan kehidupanmu
Nama saya Ali Abdulghani, orang-orang memanggil saya Alimiracle, panggilan itu datang sejak saya mulai menggunakan Solaris.
Saya seorang programmer, system admin, penggiat free software dan puisi.
Saya tinggal di Iraq. Saya lulus perguruan tinggi pada akhir tahun 2015 dari falkultas Literatur Bahasa Inggris, bukan Ilmu Komputer.
Karena, saya tidak diizinkan mendapatkan ijazah Ilmu Komputer di Iraq.
Aturan di sini tidak mengizinkan orang tunanetra memperoleh ijazah Ilmu Komputer atau bidang sains lainnya seperti Fisika dan Matematika.
Saya memang seorang tunanetra. Saya ingat ucapan dari bapak saya, “Kamu tunanetra setelah setahuan terlahir, kata doketr itu akibat polusi setelah perang”
Bagaimana Ali Mulai Menggunakan Free & Open Source Software dan kapan mulainya?
Saya mulai menggunakan Free & Open Source Software pada tahun 2009.
Ceritanya dimulai ketika saya menggunakan Solaris.
Waktu itu saya menggunakan gcc dan saya menemukan cara memodifikasinya sesuai kebutuhan.
Saya sangat senang dengan temuan itu.
Itulah waktu pertama kali saya membaca dan memodifikasi kode untuk program besar.
Setelah itu, saya mulai berpikir, mengapa saya tidak bisa membaca dan memodifikasi kode Solaris?
Saya menanyakan pertanyaan tersebut di forum online.
Seseorang perempuan menjawabnya, dia seorang penggiat Free Software.
Dia mengatakan kepada saya tentang Free Software dan GNU.
Kemudian saya diajak untuk bergabung dengan timnya sebagai developer dan menyarankan saya membaca buku yang berjudul “Free Software Free Society: Selected Essays of Richartd M. Stallman” Buku tersebut mengubah cara berpikir saya.
Secara bertahap saya menjadi semakin tertarik dengan kebebasan program (perangkat lunak) dan migrasi ke GNU/Linux.
Dari mana Ali belajar pemrograman?
Dari buku dan dokumentasi bahasa pemrograman.
Kadang juga dari pustaka tertentu yang tidak memiliki dokumentasi. Saya membaca kodenya untuk belajar.
Berapa Banyak Bahasa Pemrograman yang Ali Kuasai?
Saya menggunakan 20 lebih bahasa pemrograman dalam proyek yang saya kerjakan.
Bagaimana Ali Belajar itu Semua, Sementara Ali Tunanetra?
Saya menggunakan “Ocra Screen Reader” Sebuah program yang mengendalikan dan mengarahkan saya di komputer.
Saya juga menggunakan Emacs yang membuat pekerjaan komputasi saya menjadi lebih sederhana.
Apakah Software Open-Source Screen-Reader bagus untuk Ali?
Saat ini, banyak program yang tidak bisa dibaca Screen Readers.
Sekarang masalahnya semakin besar.
Masalah yang datang dari web setelah kemunculan HTML5.
Sekarang banyak aplikasi web yang tidak bisa dibaca oleh Screen Readers.
Masalahnya bukan pada Screen Readers, tapi dari developer aplikasi web.
Kebanyakan programmer tidak peduli dengan Screen Reader saat mereka menulis program.
Ada hal yang harus dilakukan dan ada yang harus dihindari ketika menulis program GUI (Desktop).
Ada garis pandu yang disediakan, tapi programmer tidak peduli tentang itu, ketika mengembangkan aplikasi GTK+.
Cek:
- GTK: https://developer.gnome.org/accessibility-devel-guide/stable/gad-coding-guidelines.html.en
- Qt: http://doc.qt.io/qt-5/accessible-qwidget.html
- Web: https://www.w3.org/WAI/intro/wcag
Bagaimana orang-orang memperlakukanmu sebagai programmer Tunanetra?
Di sini tidak mendapatkan dukungan dari negara saya.
Saya masih mengingat awal kehidupan saya dengan komputer.
Banyak orang yang mengatakan kepada saya, “Industri komputer bukan untuk orang tunanetra. Kamu tidak bisa menggunakannya.” dan sekarang banyak dari mereka yang tidak tahu apa yang sudah ku lakukan.
Proyek Apa yang Sedang Ali Kerjakan Sekarang?
Saya mengerjakan banyak proyek saat ini, di antaranya:
- Uruk project: https://urukproject.org
- Uruk gnu/linux: https://urukproject.org/dist
- Rose Crypt: https://sourceforge.net/projects/rosecrypt/
- Rose Passwords Generator: https://sourceforge.net/projects/rosepasswordsgenerator/
- Rose algorithms: https://sourceforge.net/projects/rosealgorithms/
Bisa dilihat semuanya di sini: https://notabug.org/alimiracle
Buku Bahasa Pemrograman yang Ali Rekomendasikan
- C: The C Programming Language ANSI C Version
- C++: C++ Without Fear
- Python: Byte of Python
- Ruby: The Ruby Programming Language
- Assembly: Programming from the Ground Up
- Perl: Perl 5 Tutorial – First Edition
- Go: The Little Go Book
- HTML/CSS/JS: Web Design with HTML, CSS, JavaScript and jQuery Set
- PHP: PHP and MySQL Web Development (4th Edition)
- Bash: Learning the Bash Shell, 3rd Edition
- Lisp: Practical Common Lisp
- R: The R Book
- Java: Effective Java, Second Edition
- Scheme: Structure and Interpretation of Computer Programs
- Rust: Programming Rust
- Prolog: the Prolog book from Wikibooks
Kesulitan apa saja yang Ali dapatkan ketika memprogram dan bekerja?
Sebagian bahasa pemrograman itu mudah, tapi sebagian lagi tergantung dari IDE-nya yang tidak bisa dibaca Orca Screen Reader.
Contohnya, Android Studio.
Saya harus menulis semua kode dari nol menggunakan Emacs untuk membuat aplikasi android.
Bagaimana Ali memandang penerimaan komunitas open source untuk kondisi Ali saat ini. Apakah mereka “kasar” kepada Ali karena tunanetra? atau mereka mencoba membantu mendukung karir Ali?
Faktanya hanya beberapa dari mereka yang tahu, kalau saya tunanetra.
Karena saya tidak banyak bicara tentang diri sendiri dalam proyek.
Haider dan Clara adalah orang yang kenal dekat dan selalu membantu saya.
Apa yang Sedang Ali Kerjakan saat ini? Apakah Ali dapat Bantuan Dana dari FSF?
Saya bekerja sebagai relawan dan saya tidak ingin menerima uang saat ini dari siapa pun.
Terakhir, Apa yang ingin Ali Sampaikan Kepada para Pembaca?
Saya ingin menyampaikan kutipan ini kepada pembaca:
“Visi tampa aksi hanya sebatas mimpi. Aksi tampa visi hanya menghabiskan waktu. Visi dengan aksi dapat mengubah dunia” – Joel A. Barker