7 Bahasa Pemrograman yang Saya Pelajari saat Kuliah
Jika kamu berencana kulian agar bisa jadi programmer..
Maka jurusan Teknik Informatika, adalah salah satu jurusan yang bisa kamu pilih.
Tapi ada yang bilang begini:
Tak usah kuliah kalau mau jadi programmer.. itu buang-buang waktu, mending belajar otodidak atau ikut kursus saja!
Pendapat ini tidaklah salah dan juga tidak sepenuhnya benar.
Memang banyak tutorial dan course pemrograman online di internet.
Tapi..
Bagai sebagian orang, belajar otodidak itu tidak mudah.
Karena, tidak punya guru yang membimbing.
Merasa kesepian tidak ada teman belajar. Serta manajemen waktu yang buruk akan membuat mereka gagal belajar pemrograman secara otodidak.
Saya sendiri menempuh jalur kuliah dan juga tentunya sambil belajar otodidak dari google dan mengikuti online course.
Ada bahasa pemrograman yang saya pelajari secara otodidak, dan ada juga bahasa pemrograman yang diajari di kampus.
Nanti saya juga akan sebutkan di bagian akhir, bahasa apa saja yang saya pelajari secara otodidak saat kuliah.
Untuk saat ini saya mau fokus bahas apa yang diajari kampus.
Tiap-tiap kampus tentunya akan menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda-beda, karena mengikuti kurikulum dan perkembangan teknologi.
Bisa jadi kampus saya dengan kampusmu berbeda.
Nah, berikut ini 7 bahasa pemrograman yang diajarkan di kampus saya.
1. Pascal
Bahasa pemrograman Pascal memang terbilang tua, tapi cukup bagus buat pengenalan awal bagi pemula yang baru belajar pemrograman.
Bahasa pemrograman Pascal dipelajari pada semester pertama di matakuliah Algoritma dan Pemrograman.
Pada matakuliah ini, saya diajari konsep-konsep dasar pemrograman. Mulai dari pengenalan paradigma pemrograman hingga bisa membuat program sendiri.
Oh iya, di kampus saya.. matakuliah ini dibagi menjadi dua.
Ada praktek dan ada teorinya. Keduanya menggunakan bahasa pascal. Sehingga nyambung, apa yang dijelaskan di teori dengan praktik.
Pada matakuliah teori algoritma dan pemrograman, saya belajar membuat algoritma sendiri dan juga membuat flowchart-nya.
Mulai dari kasus-kasus yang sederhana seperti sorting dan searching, hingga yang rumit.
Nah, barulah di matakuliah praktek.. kita coding!
Program atau IDE yang digunakan adalah Borland Turbo pascal. Waktu itu saya pakai Linux, namun berkat WINE (Windows Emulator), saya bisa menggunakan Turbo Pascal di Linux.
Tiap minggu kita dikasih tugas.. agar semakin menguasai dan bisa membuat program dengan pascal.
Tapi kadang ada rasa malas mengerjakannya 😄..
Buat kamu yang belum kuliah, saya punya saran:
Sebaiknya, kuasai betul mata kuliah ini. Karena akan menjadi fondasi dasar dalam pemrograman.
Apapun bahasa pemrograman yang digunakan, atau nantinya akan dipelajari.. Kamu tidak akan kesulitan, karena sudah tahu dasar-dasarnya.
..dan satu hal lagi!
Hindari copas program orang lain saat dikasih tugas. Baiknya tulis sendiri program-mu. Meskipun error, tidak apa-apa. Karena ini akan melatih otot tangan kita untuk menulis kode.. bukan meng-copas kode.
2. Assembly
Bahasa assembly memang jarang dipakai di dunia kerja, kecuali pekerjaan yang berkaitan tentang oprek-oprek hardware seperti IoT dan Robotik.
Bahasa ini saya pelajari pada praktikum matakuliah Organisasi dan Arsitektur Komputer.
Pada matakuliah ini juga, saya belajar bagaimana arsitektur hardware dari komputer. Mulai dari perangkat apa saja di dalamnya, struktur sirkuit dasar pada motherboard. Hingga isi daleman prosesor atau CPU.
Matakuliah ini cukup ‘gila’ menurut saya, karena butuh perhatian penuh untuk bisa memahaminya.
Meskipun begitu, matakuliah ini cukup menarik untuk dipelajari dan juga butuh dasar elektronika dan listrik biar bisa cepat paham.
Lalu, bahasa assembly kita gunakan untuk eksperimen dan memahami, bagaimana komputer berhitung, memproses data, menyimpan data, dan lain-lain.
Waktu itu, program pertama yang dibuat adalah hello world dengan menggunakan prosesor intel 8086/8088.
Prosesor ini dipilih, karena punya arsitektur yang sederhana dan mudah dipahami dibandingkan dengan prosesor modern saat ini.
Kira-kira seperti inilah arsitektur di dalam CPU atau prosesor i8086:
Ada Data Register tempat menyimpan data, ada Control Unit, Ada Register Flag, ada ALU, ada Pinter, dll.
O iya, prosesor yang digunakan adalah prosesor emulator, bukan yang asli. Karena susah juga.. mau praktek harus merangkai prosesor dan motherboardnya.
Berikut ini tampilan emulator-nya:
3. Delphi
Delphi bisa dibilang sebagai bahasa pemrograman dan juga IDE (integrated development environment).
Delphi adalah pengembangan dari bahasa pemrograman Pascal dan memiliki lebih banyak fitur.
Biasanya digunakan untuk membuat aplikasi Desktop.. dan malah sekarang bisa juga untuk membuat aplikasi web dan android.
Delphi saya pelajari pada semester III di matakuliah Pemrograman I. Matakuliah ini, khusus membahas tentang dasar pemrograman desktop.
Pada semester III, saya secara penuh sudah menggunakan Linux (Ubuntu). Tidak lagi dual-boot.
Tentu ini juga bisa jadi penghambat..
Karena Delphi belum tersedia untuk Linux.
Tapi tenang saja..
Dosen saya sangat baik dan beliau mengizinkan saya untuk menggunakan Lazarus yang merupakan alternatif untuk Delphi di Linux.
Tapi..
Pada matakuliah berikutnya, yakni Pemrograman II.. dosennya berbeda dan juga pembahasannya lebih mendalam.
Saya tidak bisa mengikuti matakuliah Pemrograman II menggunakan Lazarus, karena ada beberapa tool yang belum tersedia.. seperti dBase dan paradox database.
Alhasil.. saya cuma bisa dapat nilai C pada matakuliah ini. 😅
4. SQL
Pelajaran tentang SQL saya dapatkan pada matakuliah Sistem Basis Data. Matakuliah ini juga dibagi menjadi dua, yakni praktik dan teori.
Pada teori, saya dijelaskan bagaimana cara mendesain database relasional seperti melakukan normalisasi.
Lalu, pada praktik, saya dijelaskan cara menggunakan MySQL.
Oh iya, praktiknya menggunakan Shell MySQL melalui CMD. Waktu itu, saya pakai Linux Debian dan bisa mengikuti praktikum dengan lancar karena MySQL juga ada di Linux.
5. PHP
Bahasa pemrograman PHP dipelajari pada matakuliah Pemrograman Web I dan Web II.
Sebenarnya satu paket dengan HTML dan CSS.
Karena HTML dan CSS bukan bahasa pemrograman, maka saya tidak memasukkannya ke dalam list artikel ini.
Pada matakuliah Pemrograman Web I, saya mulai belajar dari HTML.. lalu lanjut ke CSS dan PHP tanpa belajar Javascript.
Entah mengapa di kampus saya tidak diajarkan Javascript, padahal Javascript adalah bahasanya web.
Tapi tidak apa-apa.. Javascript bisa dipelajari secara otodidak kok.
Contoh project akhir yang saya buat di matakuliah pemrograman web:
Setelah memahami gimana cara membuat web dengan PHP dan MySQL.. berikutnya di mata kuliah Web II, saya diajari menggunakan framework Codeigniter dan Laravel.
6. Java
Bahasa pemrograman Java saya pelajari saat semester 5 di matakuliah pemrograman berorientasikan objek (PBO) atau dalam bahasa inggris disebut OOP (Object Oriented Programming).
Dulunya, matakuliah ini menggunakan Delphi.
Delphi atau Pascal dianggap sudah kuno..
Karena itu, dilakukanlah perubahan kurikulum dengan Java.
Yee.. saya belajar bahasa pemrograman baru lagi. Tapi tidak apa-apa, Java menarik juga untuk dipelajari.
Pada matakuliah ini, saya cuma dapat dasar-dasar Java saja serta dasar pemrograman OOP dengan Java. Sisanya belajar sendiri.
Saya pun mengambil jalan dengan menjadi asisten dosen, di sana saya bisa mengajar dan belajar Java lebih dalam lagi.
Hasilnya:
Saya bisa menggunakan Swing untuk membuat aplikasi desktop dan juga menggunakan MySQL dengan Java.
7. Visual Basic
Visual Basic saya pelajari pada matakuliah pemrograman IV atau client-server.
Pada matakuliah ini, saya diajari bagaimana membuat program dengan Visual Basic dan menghubungkannya dengan database MySQL.
Awalnya saya mengira akan mempelajari arsitektur client-server seperti:
- REST API;
- Socket Programming;
Tetapi yang diajari membuat aplikasi desktop.
Tapi tidak apa, saya jadi tahu tentang bahasa pemrograman VB dan .NET framework.
Karena dulu saat SMK pernah dengar “.NET Framework” jadi penasaran, seperti apakah makhluk ini.
Akhirnya terjawab di matakuliah ini.
Bonus: Bahasa yang Saya Pelajari Secara Otodidak
Saat kuliah, saya juga belajar beberapa bahasa pemrograman secara otodidak.
Berikut ini daftarnya:
- Javascript (dan juga belajar jQuery) — saya belajar javascript karena tertarik dengan web development;
- Python — Saya belajar Python karena direkomendasikan teman;
- C — Belajar C karena tertarik dengan Gamedev, waktu itu pernah coba lib SDL.
- C++ — Belajar C++ juga karena tertarik dengan Gamedev.
Akhir Kata…
Nah itulah bahasa pemrograman yang saya pelajari di Kampus, selama kuliah di jurusan Teknik Informatika.
Biasanya, kampus hanya mengajari dasar-dasarnya saja.
Karena itu, jangan hanya belajar mengikuti kurikulum kampus saja.
Belajar juga secara otodidak, teknologi-teknologi yang lain. Karena akan menambah wawasan kita.
Kalau boleh tau, kamu belajar apa saja di kampusmu?